Tuesday, December 27, 2011

SURAT DARI MUJAHID KEPADA IBUNYA


Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang!
Segala puji bagi Allah – Tuhan semesta alam, tempat kita memuji dan meminta bantuan dan pengampunan. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa dan perbuatan kita. Sungguh, tak seorang pun bisa menyesatkan orang-orang yang telah Allah bimbing ke jalan yang lurus, dan tidak ada yang akan mampu membimbing ke jalan yang lurus orang-orang yang telah Allah sesatkan. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tidak memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya! Kemudian …

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi Wa barakatuh!
Kedamaian dan rahmat menyertaimu, Ibu tersayang! Saya telah lama bertanya-tanya bagaimana menyampaikan pikiran dan perasaanku terhadapmu, dan saya memutuskan untuk menulis surat ini. Semoga Ayah tidak tersinggung karena surat ini ditujukan kepadamu, orang yang selalu ia jaga dan pedulikan, saya sangat menghargai itu, tetapi yang paling dekat dan sayang kepada setiap orang – adalah Ibu! Nabi (saw) berkata: “Surga berada di bawah kaki ibumu!”
Agar tidak mengundang kemarahan musuh Allah atau pun orang-orang yang dengan sukacita menyerangmu dengan berbagai interogasi dan panggilan ke polisi, dan juga agar tidak membuat banyak lidah kerabat kita mengeluarkan fitnah mereka, saya tidak akan menyebut nama.
Saya berterima kasih kepadamu, Ibu, untuk semua kesulitan yang Ibu derita demi kebahagiaan saya, sejak Ibu mengandung saya selama berbulan-bulan yang tidak mudah tentunya, dan berakhir dengan kenyataan bahwa saya menjadi saya sekarang – seorang muslim, seorang Mujahid yang selalu mencari pengampunan dan surga. Semoga Allah membalasmu untuk setiap peluh yang Ibu keluarkan saat saya dilahir ke dunia ini, untuk kegelisahan, untuk air mata, untuk malam-malam dimana Ibu terjaga, dan untuk hari-harimu yang sulit.
Karena Ibu selalu menanamkan kesalehan sejak masa kanak-kanak, karena bertahun-tahun yang dihabiskan untuk pendidikan saya, karena segala kesulitan yang Ibu tepis, maka saya tidak perlu apa-apa dan tidak akan merasa kehilangan. Dengan karunia Allah Yang Maha Kuasa dan dengan usaha Ibu, masa kecil saya adalah masa dimana saya tidak pernah kehilangan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Rizki ini dari Allah melalui tanganmu, Ibu. Yang paling penting bagi setiap anak, kehangatan dan kebaikan orang tua, dan saya tidak pernah sedikitpun merasakan kurangnya kehangatan, kasih sayang dan perhatian darimu. Jadi saya sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih padamu atas segalanya!
Ibu yang mulia, sebagian besar hidupmu terjadi di negara kafir komunis di mana orang-orang yang dipaksakan dengan cita-cita dan nilai-nilai yang palsu. Sepenuhnya orang-orang kafir itu ingin menghilangkan rasa takut setiap orang terhadap Tuhan, dan hal itu terjadi pada hari-hari kita, tetapi mereka tidak akan pernah memadamkan cahaya Allah, dan Alhamdulillah, Allah-lah yang senantiasa membimbing kami ke jalan yang lurus, dan membuat kita sebagai muslim dalam arti yang sesungguhnya!
Tidak dapatkah Ibu melihat bagaimana orang-orang Kabardian, Balkar, dan Karachay berubah, mereka yang menyebut diri mereka Muslim, mereka yang sejak lahir tahu bahwa anggur dan vodka adalah haram dan daging babi itu dilarang? Apa yang terjadi dengan rasa malu mereka? Apa yang terjadi pada kemanusiaan mereka? Dan apa yang tersisa dari kesalehan mereka?
Lagi pula, orang-orang yang semasamu mungkin bisa sedikit melihat dimana gagasan mengenai kehormatan, penghargaan dan penghormatan bagi orang tua, kesopanan, dan seterusnya begitu ditaati. Orang tua pada saat itu mungkin berbuat kesalahan, meskipun diam-diam, tetapi mereka selalu berusaha untuk menanamkan kesalehan kepada anak-anak mereka!
Bahkan saya ingat suatu saat ketika gadis-gadis itu malu untuk tampil di depan umum tanpa jilbab, dan jika terlihat berduaan dengan seorang laki-laki, itu dianggap sebagai aib. Mereka yang tidak dapat menyingkirkan kebiasaan buruk, seperti merokok dan lain-lain, menyembunyikan diri mereka dari yang lebih tua, bahkan pada saat mereka ada di usia tua. Para pemuda menghormati dan menghargai pendahulu mereka, mereka bahkan malu untuk makan di hadapan orang-orang tua. Inilah kesopanan yang dilandaskan pada keimanan! Jika seorang pria tidak mempunyai rasa malu, maka ia tidak memiliki iman! Tetapi kafir (semoga Allah mempermalukan mereka) selalu bekerja keras! Rasa malu kita sebagai Muslim dan rasa malu para perempuan Muslim itu tidak ada lagi.
Dalam kata-kata Musa Mukozhev (semoga barakah Allah menyertainya) dalam salah satu Khutbah Jumat: “Orangtua mengirim anak perempuan mereka untuk berzina, dan mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan itu, karena perempuan ini bertemu dengan pria yang ingin ia temui!”
SubhanAllah! Seberapa keras mereka berusaha untuk membuat anak-anak mereka menjadi bagian dari penghuni neraka! Orangtua membesarkan anak-anak mereka dalam demokrasi di bawah hukum-hukum kafir, memberi mereka uang untuk membeli bir dan rokok, dan berkata: “Dia masih melakukan itu sendiri dan tidak pernah meminta orang lain untuk melakukan hal yang sama.” Anak-anak merokok dan minum alkohol di hadapan orang tua, dan menonton film tidak senonoh, bersama-sama. Dan kemudian orang tua yang aneh dan tidak lagi memiliki rasa malu itu bertanya-tanya di mana orang-orang kafir ini muncul di jalanan. Tapi ini tidak mengejutkan. Ini kebijakan yang jelas orang-orang kafir – untuk memberantas Islam dan menghancurkan kaum muslim. Mereka menyebarkan kebejatan dan kejahatan, dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan di negeri kita di bawah hukum-hukum kufur dan syirik!
Mereka para gerilyawan, yang pernah menjadi teror dan menimbulkan kepanikan bagi tentara kafir selama perang Rusia-Kaukasia, sekarang malah melayani orang-orang kafir, dan siap untuk memerangi kaum muslimin dalam rangka mendapatkan kepuasan gyaurs (orang-orang kafir).
Para gerilyawan, yang belum pernah mendamaikan diri atas penghinaan dari kafir, sekarang tunduk kepada kafir Rusia untuk mendapatkan sepotong lemak di meja mereka.
Orang-orang muslim yang tulus yang tidak ingin menerima rezim kafir karena tidak ingin hidup dalam kehinaan, kini menjadi warga negara kafir Rusia dan secara sukarela merayakan hari raya kaum Kristen dan pagan, ikut serta minum vodka pada Paskah Kristen.
Ibu sudah mendengar semua ini dari saya berkali-kali, tapi sekali lagi saya katakan pemikiran ini sekarang, ketika saya meninggalkan rumah dan bergabung dengan orang-orang yang berperang di jalan Allah, Ibu akan memahami dan mendengar saya, dengan pertolongan Allah!
Semua yang saya lakukan, saya melakukannya demi Allah. Dan surat ini, juga saya tulis demi Allah, karena saya ingin Ibu bahagia dengan saya, dan bangga bahwa anak Ibu adalah salah satu hamba Allah yang berusaha untuk mengangkat Firman Allah di bumi! Pikirkanlah, Bu, tidakkah Ibu memiliki apa yang bisa Ibu banggakan dari saya dan mujahedin lain?
Kami berjihad di jalan Allah dan tujuan kami adalah untuk mengangkat firman Allah di bumi ini tinggi-tinggi! Dan apa yang lebih indah daripada firman Allah dan janji-janji-Nya? Kami meninggalkan rumah dan memilih jalan ini dengan berkah Allah sehingga negeri kita bisa bebas dari ketidakpercayaan dan kepalsuan, sehingga keturunan kita tidak perlu melihat tanah kita tercemar dengan ideologi kafir, dan bisa hidup dengan hukum Allah, dan menghayati agama Allah sejak mereka lahir!
Ibu selalu bilang saya tidak boleh berbeda dengan orang lain, tidak boleh “bergaul”, menghindarkan diri dari segala hal yang terkutuk, karena semua itu akan membuat saya dipecat dari pekerjaan, orang-orang akan berpaling dari saya, akan saya dianggap sebagai “Wahhabi”, radikal, dan sebagainya., dan polisi dapat menahan saya kapanpun dengan konsekuensi lebih lanjut! Tapi esensi agama kita – yakni mendorong untuk melakukan kebaikan dan menahan dari keburukan!
Bagaimana mungkin saya tidak berbeda dan tidak “bergaul” jika ada begitu banyak kotoran? Karena untuk menjadi seperti orang lain yang Ibu inginkan, berarti saya perlu minum, merokok, bersumpah sumpah serapah, menceritakan lelucon kotor, untuk berbicara tentang perempuan, terlibat dalam perzinaan, mencari lebih banyak uang, karier, dan lain-lain. Pikirkanlah, Bu, apakah Ibu benar-benar lebih suka saya bersikap seperti orang-orang seperti itu? Semoga Allah menuntun mereka ke jalan yang lurus! Atau apakah Ibu ingin anak Ibu meretas jalan ke surga melalui tindakannya sekarang, dan mendapat hak syafaat di sisi Allah bagi orang yang mereka cintai, mendapatkan syahid di jalan Allah?
Saya tidak bisa seperti orang lain, Bu. Saya tidak ingin menjadi orang lain, saya ingin menjadi seorang Muslim! Saya ingin masuk ke dalam surga Firdaus! Bagaimana mungkin saya memilih karier dan kekayaan dunia ini, sedangkan berkah surga yang tak terbatas dijanjikan oleh Allah kepada orang beriman!
Bagaimana saya bisa mengabaikan rahmat yang besar dari Allah yang Dia tunjukkan kepada saya ketika Dia membawa saya keluar dari lumpur dan membuat saya benar-benar menjadi muslim? Saya bersumpah kepada Allah, satu hari di bawah naungan Islam bagi saya adalah lebih dari bertahun-tahun tinggal dalam ketidaktahuan, satu doa bagi saya lebih berarti daripada semua kekayaan yang ada di planet ini!
Saya ingin Ibu mengerti bahwa sekarang tidak mungkin kita menjadi kaum muslimin yang tenang, karena orang-orang kafir itu menyerbu tanah kita, nilai-nilai kita telah berubah, dan sekarang mereka berusaha untuk memalingkan kita dari agama kita. Dalam Islam, tidak ada konsep: “Beribadahlah dalam rumah dan tidak boleh berbeda dari orang kebanyakan, dan dan di luar rumah, hiduplah sesuai dengan hukum yang didirikan orang-orang kafir”.
Alhamdulillah, kita adalah muslim, dan harus hidup di bawah naungan hukum-hukum Allah, pergi ke masjid kapan dan di manapun kita mau, berjenggot dan berjilbab secara terbuka untuk menghindarkan diri dari fitnah, mengambil jizyah dari orang-orang kafir yang seharusnya berada dalam posisi lebih rendah daripada Muslim! Dan karena kita tidak bisa bebas melaksanakan agama kita, Allah menyeru kita untuk berperang di jalan-Nya dan meninggikan firman-Nya!
Dan kita akan bekerja keras sampai akhir hayat di jalan Allah, sampai firman Allah tegak di atas segalanya di bumi dan tidak akan ada hukum lain daripada hukum Allah! Saya sangat sakit hati oleh kenyataan bahwa Ibu tidak mendukung saya dalam hal ini. Mengapa Ibu tidak bercita-cita untuk melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kita, dimana kaum ibu mengirim anak-anak mereka untuk berjihad dan mendesak mereka untuk menjadi bersemangat di jalan ini?
Allah berfirman dalam Quran:
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At Taghabun [64]: 15)
Ingat cerita tentang perempuan yang tidak ada memiliki apa-apa untuk dikorbankan dalam jihad kecuali rambut dan putranya. Ia memotong rambut dan menjalinnya menjadi sebuah cambuk bagi mujahidin, dan mengirimkan putranya untuk berperang, dengan menitipkan pesan pada putranya itu untuk memberikan hidupnya di jalan Allah! Dan betapa senangnya saat ia mengetahui bahwa anaknya syahid di jalan Allah!
Ingat Asma, putri Abu Bakr, yang buta. Ia memerintahkan putranya untuk melepaskan baju besi yang melindungi dirinya dengan mengatakan: “Seseorang yang ingin surga tidak berpakaian seperti itu!” Dan mendesaknya untuk berperang sampai ia syahid di jalan Allah!
Ingat ibu-ibu yang anak-anak mereka tewas dalam pertempuran dengan orang-orang kafir, bersukacita dan berkata: “Sesungguhnya kami semua milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali”!
Sayangnya, Ibu tidak bisa melampaui cinta untuk anak Ibu ini, dan mengizinkan saya untuk itu. Ibu harus menempatkan cinta Ibu bagi Allah dan Rasul-Nya di atas cinta untuk putra Ibu dan mendukung jihad saya! Meskipun Ibu berdiri di hadapan Allah lima kali sehari, dan menangis dalam doa kepada Yang Mahakuasa, mungkin Ibu tidak pernah sekalipun meminta kepada Allah untuk membuat saya syahid!
Saya sangat sakit hati karena opini publik lebih penting bagi Ibu. Ibu lebih mengutamakan pendapat orang-orang yang ada dalam kebodohan dan sikap keras kepala mereka yang menjadikan mereka tetap berpaling dari kebenaran. Manakah yang lebih penting bagi Ibu, mereka atau Allah?
Sekarang kerabat kita menjauhi Ibu dan saya tahu itu sangat sulit bagi Ibu, melihat sikap seperti itu dari orang-orang yang telah Ibu bantu dan Ibu cintai. Tapi sekarang Ibu tidak memiliki apapun, dan sepertinya mereka tidak lagi membutuhkan Ibu. Dalam masyarakat saat ini, orang tua, yang tidak ada gunanya, ditolak oleh semua orang!
Semua upaya untuk mengumpulkan segala hal bagi saya, untuk memperoleh pekerjaan bergengsi, untuk melihat bagaimana saya mendapatkan rasa hormat dan kemuliaan di tengah-tengah masyarakat kotor ini, semua mimpi ini melesat! Sadarlah, Ibu! Apakah orang-orang sebelumnya yang kaya, membawa harta yang mereka kumpulkan setelah mereka mati? Apakah posisi yang tinggi dalam masyarakat membantu mereka? Saya bersumpah demi Allah, tidak!
Untuk berusaha untuk hidup menurut hukum Allah, untuk melakukan salat, membayar zakat, memberi sedekah, untuk melakukan perbuatan baik dan tindakan yang akan diletakkan di dalam timbangan kita di hari kiamat, melakukan tugas-tugas Ibu terhadap sesama mu’min, dan menghargai jihad di jalan Allah, inilah yang harus kita lakukan.
Apakah kita tidak memiliki contoh jelas kesalahpahaman palsu ini dipaksakan pada kita oleh kebijakan kafir? Ingat Vasya Temrokov, pengusaha, dan keluarganya, dengan istana dan kekayaan. Apakah dia membawa segalanya kecuali amal perbuatannya, dan apa yang tersisa dari kekayaan yang melimpah, dan mungkin hanya keluarganya memperoleh keuntungan dari kekayaannya! Ingat Valeriy Kokov (tentang berapa banyak kerusakan yang telah ia lakukan bagi umat Islam di republik dan bagaimana ia bersemangat dalam perang dengan agama Allah tidak akan saya bicarakan, dia sudah mendapatkan apa yang pantas ia dapatkan!)
Apakah posisinya menolongnya? Atau apakah seorang presiden tidak mati? Dan di mana seluruh kekayaan yang dikumpulkan dengan penipuan dan pencurian? Mungkinkah itu akan membantu keluarganya? Tapi tidak! Di hadapan Allah semua manusia akan berkumpul hanya dengan perbuatan mereka! Semua orang akan mati, dan setelah kematian semua akan menerima balasan untuk perbuatan dan tindakan mereka, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Sang Pencipta!
Allah berfirman dalam Quran:
“Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari. Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): “Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan” (QS Al An’am [6]: 26-29)
Insya Allah, menanggapi Allah Yang Berkuasa atas semesta alam, Presiden saat ini, Arsen Kanokov, dengan kekayaan yang tak terhitung tidak akan membantunya, begitupun dengan kursi kepresidenannya, maupun keluarga atau teman-temannya, baik Putin maupun Medvedev! Tidak ada satupun! Dan pada hisabnya hanya akan semua uang kotor yang diperoleh dari riba, semua kebohongan dan penipuan terhadap orang-orang yang bodoh, dengan dalih bahwa ia tidak melakukan apapun kecuali untuk membantu negara, dan menginvestasikan uangnya dalam perekonomian republik.
Semua tindakannya bertentangan dengan Islam dan kaum muslim. Dan pembangunan masjid pusat dari uang haram dan membangun sebuah gereja Kristen dengan kubah emas. Bisakah seorang Muslim membangun sebuah kuil kafir dan dekat dengan masjid? Dan tentu saja, salib, yang diserahkan oleh orang-orang kafir dalam upacara pembukaan Rusia FSB di Nalchik, akan diletakkan pada timbangannya di hari kiamat.
Kenyataan yang tersembunyi dari orang-orang sebagai kebenaran lainnya, dan hanya sedikit orang yang mengetahuinya: Ia dianugerahi dengan St. Sergius dari gelar Radonezh II, oleh Alexy II yang sangat patriarkal, untuk menghormati ulang tahun ke-450 masuknya Kabardino-Balkaria ke Rusia. Sebuah kombinasi mengerikan dari semua yang dibenci Allah!
Allah berfirman tentang mereka:
“Janganlah kamu disedihkan oleh orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi mereka azab yang besar.” (QS Ali Imran [3]: 176)
Saya ingin benar-benar tinggal bersama Ibu, terus menjagamu, bertani, mendidik anak-anak dalam Islam, beribadah kepada Allah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan damai, tapi sekarang semua itu tidak mungkin terjadi selama Muslim masih ada dalam situasi semacam ini, dan sementara di negeri kita yanga ada hanya hukum kufur bukannya hukum Allah!
Allah berfirman dalam Quran:
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al Anfal [8]: 39)
Aku mohon Ibu, Ibu yang sangat saya sayangi, pertimbangkanlah kembali posisimu. Berhentilah menyalahkan orang lain karena saya pergi berjihad. Mulailah menerima dan berterima kasih pada mereka saudara-saudara saya yang oleh karunia Allah mereka berjihad sebelum saya, hingga istri saya yang tak pernah berhenti memberikan dukungan dan pengertiannya.
Jangan mendengarkan segala macam perkataan orang-orang bijak yang mengklaim diri mereka penasihat spiritual, yang menggunakan fakta bahwa orang-orang lainpun mendengarkan mereka. Mereka, yang dipimpin oleh para antek kafir ini (maksud saya adalah Pshihachev), tidak akan pernah berbicara tentang kebenaran. Semoga Allah memberi mereka balasan penuh untuk semua perbuatan mereka dan semua kata-kata yang mereka tujukan terhadap umat Islam.
Ibu tersayang, saya minta maaf untuk semuanya! Kita semua hanya bagian dari manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan, tetapi bagi saya sangat penting bahwa Ibu memaafkan saya untuk segalanya dan ridha dengan saya. Saya ingin kembali di hadapan Allah dengan hati yang tenang, karena keridhaan Allah ada dalam keridhaan orangtua. Saya tahu apa yang Ibu alami setiap kali mereka menyerang saudara-saudara saya, dimana orang-orang kafir melakukan operasi khusus terhadap mujahidin. Setiap kali Ibu mungkin berpikir bahwa saya bisa berada di sana, dan mengharapkan bahwa mereka akan memberitahu anda tentang hal itu. Dan dari pikiran-pikiran dan pengalaman, itulah, hati ibu pun mulai menyusut akibat rasa sakit dan rasa takut Ibu terhadap hidup saya.
Tapi saya mohon pada Ibu, khawatirlah pada Akhirat kita, karena, ketika kita berdiri di hadapan Allah, kita takut hanya kepada Allah. Bagaimanapun, Allah Penguasa semesta alam berjanji bahwa jika Ibu tidak merasa takut kehilangan anak, harta, hidup dan semua hal-hal duniawi, dan menghabiskan rasa takut Ibu hanya kepada Allah, Ibu tidak akan tahu rasa takut pada hari penhisaban, dan Ibu tidak akan perlu bersedih! Kita harus mencari keridhaan Allah, dan harus memimpin jihad di jalan-Nya, meninggikan kalimat Allah di bumi.
Allah berfirman:
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah [2]: 216)

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.” (QS At Tawbah [9]: 38-39)
“Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!.” (QS An Nisaa [4]: 74-75)
Saya tidak mampu mendengar langsung dari Ibu bahwa Ibu sudah ridha terhadap saya sebagai anak, dan maafkan saya atas segalanya, tapi jika Ibu mengatakan hal ini kepada Allah, maka ini sangat cukup bagi saya!
Saya mohon maaf untuk segala sesuatu, tapi saya tidak menyesal karena saya telah memilih jalan ini dan tidak merasa bersalah untuk itu. Sebaliknya, saya berharap untuk menerima penghargaan Allah, bahwa Dia akan memperkenankan saya masuk ke surga Firdaus dalam rahmat-Nya, dan saya bersyukur kepada Allah karena telah membawa saya untuk berjihad di jalan-Nya! Allah memilih orang-orang terbaik dan membuat mereka muslim! Lalu Ia memilih yang terbaik dari kaum muslimin dan membuat mereka Mujahidin! Dan kemudian yang terbaik dari Mujahidin Allah adalah membuatnya syahid di jalan-Nya!
Saya harap Ibu mau bergabung dalam berperang di jalan Allah dan mengikuti satu-satunya jalan yang benar sekarang! Untuk melakukan ini, Ibu hanya perlu memahami bahwa semua orang yang pernah menentang Islam dan kaum muslim, dan melawan kita, adalah musuh-musuh Allah.
Ibu tersayang, jangan pernah membiarkan ketika seseorang menyinggung atau merendahkan kaum muslimin, bantulah  saudara-saudara kita yang sepenuhnya berjuang di jalan Allah dengan apapun yang Ibu mampu, bantulah Mujahedin, dan jika perlu, lindungi mujahedin dari incaran kaum kafir, dan kemudian Allah akan membuat Ibu sebagai salah satu yang memperoleh keberhasilan di dunia ini dan di dunia yang Kekal nanti.
Ibu, mintalah pada Allah, Yang Maha Pemurah, bahwa anak Ibu mati syahid, dan bahwa Allah membawa saya ke dalam surga Firdaus, di mana mengalir sungai-sungai selamanya! Berdoalah bahwa Allah membuat kita dan keturunan kami shalih, bahwa Dia menguatkan kita di jalan-Nya dan melimpahi kita dengan kesyahidan! Dan kemudian Ibu bisa bersukacita bahwa pada hari kiamat, Ibu dengan izin Allah akan mendapat syafaat!
Ibu, saya tahu betapa sulit ini semua bagi Ibu, tetapi balasan Allah untuk semua itu sangat besar, dan ketika Ibu mendengar, insya Allah Ta’ala, bahwa Allah telah memberikan kepada anak Ibu kesyahidan di jalan Allah, jangan lupa ayat Quran:
“SESUNGGUHNYA KITA MILIK ALLAH DAN KEPADA-NYA KITA KEMBALI!”"
Kedamaian dan berkah Allah menyertaimu, Ibu terkasih! Saya sedang terburu-buru untuk pergi ke Surga, dan saya berharap untuk bertemu dengan Ibu di sana!
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!

No comments: