Seorang
lelaki membayangkan:
“andai
kau bisa menjaga auratmu”
“andai
kau bisa menjaga lisanmu”
Pada suatu hari, lelaki itu teringat . . .
Kau
membawa sebilah pisau untuk membunuhku dan menempelkan sebilah pisau itu di leherku,
dan berteriak dengan penuh amarah dan emosi seperti manusia yang kehilangan
akal, karena termakan pemikiran negatif . . .
Dengan tenang lelaki itu
berbicara . . .
Padahal
yang aku lakukan benar adanya dan tidak berbohong sedikitpun, aku memang belum
punya apa-apa yang bisa dibanggakan, seperti materi bahkan telp gengampun tak punya.
Kau sulit menghubungiku, bahkan jarang berkomunikasi, bahkan untuk sekedar
bertanya kabar. Aku tak meminta banyak, aku tak meminta uangmu, aku hanya
memiliki permintaan sederhana yang seharusnya mudah untuk kau lakukan. Aku
memang bukan orang suci, tapi aku akan berusaha, bila ada seorang gadis baik
yang bisa memotifasiku dengan cara yang baik pula. Lelaki baik tidak butuh
seorang wanita yang mempunyai karir bagus dan cemerlang, karena suatu saat aku
yang akan menuntunmu dan membiarkanmu tenang menjaga buah cinta kita, di gubuk
sederhana kita . . .
Kau
tau apa yang bisa dibanggakan lelaki dari seorang wanita. Kau tau..!!? gadis
itu hanya terdiam, dengan tangan yang masih menggenggam sebilah pisau yang
masih pula tertempel dileher lelaki itu . . .
Lelaki
itu menatap kedua mata gadis itu dan memberikan jawaban secara halus dan
sederhana yang menyentil hati gadis itu. “Sifat
dan tingkah laku gadis itu sendiri”, ya hanya itu saja sudah bisa
mengangkat moral seorang lelaki, dimata kerabatmu dan kerabatku. Untuk itu
pasti lelaki itu akan lebih termotivasi unuk menjadi lelaki yang lebih baik
dari senelumnya. Dan seketika itu pula raut wajah sang gadispun berubah penuh sesal
dan menangis meminta maaf . . .
Lelaki
itu menjawab, sudah sering kau seperti itu, dan aku bosan dengan adatmu yang
keras, tempramental, berfikirlah dahulu sebelum bertindak . . .
Karena
rasa sayang dan kepedulian lelaki itu, dia mengusap kepala gadis itu,
memberikan senyuman dan memaafkannya . . .
Sumber: SOUL
No comments:
Post a Comment