Datangnya
malam dengan ditemani kesunyian kadang membuat seorang menjadi ingat dan
merenungi akan hal-hal yang telah pergi dan mungkin tak akan kembali, membuat
kita tersudut dalam situasi yang membuat kita akan merasa bersalah dengan apa
yang telah terjadi dimasa lalu dan mungkin mengingatkan dengan kematian.
Datangnya
malam dengan ditemani kesunyian mengingatkan kita banyak hal, tentang keperihan
masa lalu, kegagalan, kehilagan, kekecewaan, dan kesedihan masa lalu. Setiap
seorang yang hidup dalam dunia ini pasti pernah mengalami itu, dan mungkin seorang
yang pernah berkata tak pernah mempunyai pengalaman seperti itu, maka hidupnya
tak akan mempunyai makna yang berarti. Seperti hanya berjalan lurus dan tidak
ada liku ataupun belokan tajam dalam hidup, yang membuat hidup menjadi monoton
dan seperti tidak mempunyai makna. “Berpikirlah bahwa
saat-saat itu adalah awal dari proses transisi diri yang menjadi akar hidup,
dimana setiap seseorang akan menuju ketingkat pendewasasan yang meningkat dari
satu langkah kehidupan”.
Datangnya
malam dengan ditemani kesunyian kadang membuat seorang tertawa sendiri dalam
lamunan, mengingatkan tentang hal yang menyenangkan, kegilaan yang tak pernah
direncanakan, dan keceriaan bersama yang tidak ingin dilupakan. Membuat
seseorang ingin kembali kemasa itu.
Semua
hal yang mengingatkan kita tentang keceriaan di masa lalu adalah dimana saat
terjadinya kebosanan yang telah kita alami pada saat ini atau hari ini dan
dimalam ini, karena apa yang terjadi hari ini sangat membuat kita jenuh, bahkan
kecewa. Dengan adanya masa lalu yang menyenangkan itu membuat seorang menjadi
ingin kembali lagi kemasa itu dan ingin melakukan hal yang sama. Jangan seperti
itu! Jangan pernah ingin kembali kemasa lalu. Karena itu akan membuat seorang
stakatau seperti berhenti dalam mengarungi langkah hidup setelahnya, dengan roda
hidup yang berputar hanya pada putaran
kehidupan yang sama. Carilah sesuatu yang baru dan menarik denganseorang yang
baru ataupun seorang dari masa lalumu, itu akan membuat hidup lebih berwarna.
Namun jangan pernah pula lupakan kesenangan dimasa lalu itu, “anggap
saja kesenangan dimasa lalu itu sebagai tongkat yang akan memapahmu saat kau
berjalan dengan kekecewaan hari ini dan yang membantumu berjalan saat kakimu
bergetar dan mulai tak sanggup lagi untuk berjalan karena kegagalan dan kejenuhan
hari ini setelah itu dan seterusnya”.
No comments:
Post a Comment