Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang!
Segala puji bagi Allah – Tuhan semesta
alam, tempat kita memuji dan meminta bantuan dan pengampunan. Kita berlindung
kepada Allah dari kejahatan jiwa dan perbuatan kita. Sungguh, tak seorang pun
bisa menyesatkan orang-orang yang telah Allah bimbing ke jalan yang lurus, dan
tidak ada yang akan mampu membimbing ke jalan yang lurus orang-orang yang telah
Allah sesatkan. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tidak
memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya!
Kemudian …
Kedamaian dan rahmat menyertaimu, Ibu
tersayang! Saya telah lama bertanya-tanya bagaimana menyampaikan pikiran dan
perasaanku terhadapmu, dan saya memutuskan untuk menulis surat ini. Semoga Ayah
tidak tersinggung karena surat ini ditujukan kepadamu, orang yang selalu ia
jaga dan pedulikan, saya sangat menghargai itu, tetapi yang paling dekat dan
sayang kepada setiap orang – adalah Ibu! Nabi (saw) berkata: “Surga berada di
bawah kaki ibumu!”
Agar tidak mengundang kemarahan musuh
Allah atau pun orang-orang yang dengan sukacita menyerangmu dengan berbagai
interogasi dan panggilan ke polisi, dan juga agar tidak membuat banyak lidah
kerabat kita mengeluarkan fitnah mereka, saya tidak akan menyebut nama.
Saya berterima kasih kepadamu, Ibu, untuk
semua kesulitan yang Ibu derita demi kebahagiaan saya, sejak Ibu mengandung
saya selama berbulan-bulan yang tidak mudah tentunya, dan berakhir dengan kenyataan
bahwa saya menjadi saya sekarang – seorang muslim, seorang Mujahid yang selalu
mencari pengampunan dan surga. Semoga Allah membalasmu untuk setiap peluh yang
Ibu keluarkan saat saya dilahir ke dunia ini, untuk kegelisahan, untuk air
mata, untuk malam-malam dimana Ibu terjaga, dan untuk hari-harimu yang sulit.
Karena Ibu selalu menanamkan kesalehan
sejak masa kanak-kanak, karena bertahun-tahun yang dihabiskan untuk pendidikan
saya, karena segala kesulitan yang Ibu tepis, maka saya tidak perlu apa-apa dan
tidak akan merasa kehilangan. Dengan karunia Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
usaha Ibu, masa kecil saya adalah masa dimana saya tidak pernah kehilangan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
Rizki ini dari Allah melalui tanganmu,
Ibu. Yang paling penting bagi setiap anak, kehangatan dan kebaikan orang tua,
dan saya tidak pernah sedikitpun merasakan kurangnya kehangatan, kasih sayang
dan perhatian darimu. Jadi saya sangat bersyukur kepada Allah dan berterima
kasih padamu atas segalanya!
Ibu yang mulia, sebagian besar hidupmu
terjadi di negara kafir komunis di mana orang-orang yang dipaksakan dengan
cita-cita dan nilai-nilai yang palsu. Sepenuhnya orang-orang kafir itu ingin
menghilangkan rasa takut setiap orang terhadap Tuhan, dan hal itu terjadi pada
hari-hari kita, tetapi mereka tidak akan pernah memadamkan cahaya Allah, dan
Alhamdulillah, Allah-lah yang senantiasa membimbing kami ke jalan yang lurus,
dan membuat kita sebagai muslim dalam arti yang sesungguhnya!
Tidak dapatkah Ibu melihat bagaimana
orang-orang Kabardian, Balkar, dan Karachay berubah, mereka yang menyebut diri
mereka Muslim, mereka yang sejak lahir tahu bahwa anggur dan vodka adalah haram
dan daging babi itu dilarang? Apa yang terjadi dengan rasa malu mereka? Apa
yang terjadi pada kemanusiaan mereka? Dan apa yang tersisa dari kesalehan
mereka?
Lagi pula, orang-orang yang semasamu
mungkin bisa sedikit melihat dimana gagasan mengenai kehormatan, penghargaan
dan penghormatan bagi orang tua, kesopanan, dan seterusnya begitu ditaati.
Orang tua pada saat itu mungkin berbuat kesalahan, meskipun diam-diam, tetapi
mereka selalu berusaha untuk menanamkan kesalehan kepada anak-anak mereka!
Bahkan saya ingat suatu saat ketika
gadis-gadis itu malu untuk tampil di depan umum tanpa jilbab, dan jika terlihat
berduaan dengan seorang laki-laki, itu dianggap sebagai aib. Mereka yang tidak
dapat menyingkirkan kebiasaan buruk, seperti merokok dan lain-lain,
menyembunyikan diri mereka dari yang lebih tua, bahkan pada saat mereka ada di
usia tua. Para pemuda menghormati dan menghargai pendahulu mereka, mereka
bahkan malu untuk makan di hadapan orang-orang tua. Inilah kesopanan yang
dilandaskan pada keimanan! Jika seorang pria tidak mempunyai rasa malu, maka ia
tidak memiliki iman! Tetapi kafir (semoga Allah mempermalukan mereka) selalu
bekerja keras! Rasa malu kita sebagai Muslim dan rasa malu para perempuan
Muslim itu tidak ada lagi.
Dalam kata-kata Musa Mukozhev (semoga
barakah Allah menyertainya) dalam salah satu Khutbah Jumat: “Orangtua mengirim
anak perempuan mereka untuk berzina, dan mengatakan bahwa tidak ada yang salah
dengan itu, karena perempuan ini bertemu dengan pria yang ingin ia temui!”
SubhanAllah! Seberapa keras mereka
berusaha untuk membuat anak-anak mereka menjadi bagian dari penghuni neraka!
Orangtua membesarkan anak-anak mereka dalam demokrasi di bawah hukum-hukum
kafir, memberi mereka uang untuk membeli bir dan rokok, dan berkata: “Dia masih
melakukan itu sendiri dan tidak pernah meminta orang lain untuk melakukan hal
yang sama.” Anak-anak merokok dan minum alkohol di hadapan orang tua, dan
menonton film tidak senonoh, bersama-sama. Dan kemudian orang tua yang aneh dan
tidak lagi memiliki rasa malu itu bertanya-tanya di mana orang-orang kafir ini
muncul di jalanan. Tapi ini tidak mengejutkan. Ini kebijakan yang jelas
orang-orang kafir – untuk memberantas Islam dan menghancurkan kaum muslim.
Mereka menyebarkan kebejatan dan kejahatan, dalam rangka untuk mencapai
kesejahteraan di negeri kita di bawah hukum-hukum kufur dan syirik!
Mereka para gerilyawan, yang pernah
menjadi teror dan menimbulkan kepanikan bagi tentara kafir selama perang
Rusia-Kaukasia, sekarang malah melayani orang-orang kafir, dan siap untuk
memerangi kaum muslimin dalam rangka mendapatkan kepuasan gyaurs (orang-orang
kafir).
Para gerilyawan, yang belum pernah
mendamaikan diri atas penghinaan dari kafir, sekarang tunduk kepada kafir Rusia
untuk mendapatkan sepotong lemak di meja mereka.
Orang-orang muslim yang tulus yang tidak
ingin menerima rezim kafir karena tidak ingin hidup dalam kehinaan, kini
menjadi warga negara kafir Rusia dan secara sukarela merayakan hari raya kaum
Kristen dan pagan, ikut serta minum vodka pada Paskah Kristen.
Ibu sudah mendengar semua ini dari saya
berkali-kali, tapi sekali lagi saya katakan pemikiran ini sekarang, ketika saya
meninggalkan rumah dan bergabung dengan orang-orang yang berperang di jalan
Allah, Ibu akan memahami dan mendengar saya, dengan pertolongan Allah!
Semua yang saya lakukan, saya melakukannya
demi Allah. Dan surat ini, juga saya tulis demi Allah, karena saya ingin Ibu
bahagia dengan saya, dan bangga bahwa anak Ibu adalah salah satu hamba Allah
yang berusaha untuk mengangkat Firman Allah di bumi! Pikirkanlah, Bu, tidakkah
Ibu memiliki apa yang bisa Ibu banggakan dari saya dan mujahedin lain?
Kami berjihad di jalan Allah dan tujuan
kami adalah untuk mengangkat firman Allah di bumi ini tinggi-tinggi! Dan apa
yang lebih indah daripada firman Allah dan janji-janji-Nya? Kami meninggalkan
rumah dan memilih jalan ini dengan berkah Allah sehingga negeri kita bisa bebas
dari ketidakpercayaan dan kepalsuan, sehingga keturunan kita tidak perlu
melihat tanah kita tercemar dengan ideologi kafir, dan bisa hidup dengan hukum
Allah, dan menghayati agama Allah sejak mereka lahir!
Ibu selalu bilang saya tidak boleh berbeda
dengan orang lain, tidak boleh “bergaul”, menghindarkan diri dari segala hal
yang terkutuk, karena semua itu akan membuat saya dipecat dari pekerjaan,
orang-orang akan berpaling dari saya, akan saya dianggap sebagai “Wahhabi”,
radikal, dan sebagainya., dan polisi dapat menahan saya kapanpun dengan
konsekuensi lebih lanjut! Tapi esensi agama kita – yakni mendorong untuk
melakukan kebaikan dan menahan dari keburukan!
Bagaimana mungkin saya tidak berbeda dan
tidak “bergaul” jika ada begitu banyak kotoran? Karena untuk menjadi seperti
orang lain yang Ibu inginkan, berarti saya perlu minum, merokok, bersumpah
sumpah serapah, menceritakan lelucon kotor, untuk berbicara tentang perempuan,
terlibat dalam perzinaan, mencari lebih banyak uang, karier, dan lain-lain.
Pikirkanlah, Bu, apakah Ibu benar-benar lebih suka saya bersikap seperti
orang-orang seperti itu? Semoga Allah menuntun mereka ke jalan yang lurus! Atau
apakah Ibu ingin anak Ibu meretas jalan ke surga melalui tindakannya sekarang,
dan mendapat hak syafaat di sisi Allah bagi orang yang mereka cintai,
mendapatkan syahid di jalan Allah?
Saya tidak bisa seperti orang lain, Bu.
Saya tidak ingin menjadi orang lain, saya ingin menjadi seorang Muslim! Saya
ingin masuk ke dalam surga Firdaus! Bagaimana mungkin saya memilih karier dan
kekayaan dunia ini, sedangkan berkah surga yang tak terbatas dijanjikan oleh
Allah kepada orang beriman!
Bagaimana saya bisa mengabaikan rahmat
yang besar dari Allah yang Dia tunjukkan kepada saya ketika Dia membawa saya
keluar dari lumpur dan membuat saya benar-benar menjadi muslim? Saya bersumpah
kepada Allah, satu hari di bawah naungan Islam bagi saya adalah lebih dari
bertahun-tahun tinggal dalam ketidaktahuan, satu doa bagi saya lebih berarti
daripada semua kekayaan yang ada di planet ini!
Saya ingin Ibu mengerti bahwa sekarang
tidak mungkin kita menjadi kaum muslimin yang tenang, karena orang-orang kafir
itu menyerbu tanah kita, nilai-nilai kita telah berubah, dan sekarang mereka
berusaha untuk memalingkan kita dari agama kita. Dalam Islam, tidak ada konsep:
“Beribadahlah dalam rumah dan tidak boleh berbeda dari orang kebanyakan, dan
dan di luar rumah, hiduplah sesuai dengan hukum yang didirikan orang-orang
kafir”.
Alhamdulillah, kita adalah muslim, dan
harus hidup di bawah naungan hukum-hukum Allah, pergi ke masjid kapan dan di
manapun kita mau, berjenggot dan berjilbab secara terbuka untuk menghindarkan
diri dari fitnah, mengambil jizyah dari orang-orang kafir yang seharusnya
berada dalam posisi lebih rendah daripada Muslim! Dan karena kita tidak bisa
bebas melaksanakan agama kita, Allah menyeru kita untuk berperang di jalan-Nya
dan meninggikan firman-Nya!
Dan kita akan bekerja keras sampai akhir
hayat di jalan Allah, sampai firman Allah tegak di atas segalanya di bumi dan
tidak akan ada hukum lain daripada hukum Allah! Saya sangat sakit hati oleh
kenyataan bahwa Ibu tidak mendukung saya dalam hal ini. Mengapa Ibu tidak
bercita-cita untuk melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kita,
dimana kaum ibu mengirim anak-anak mereka untuk berjihad dan mendesak mereka
untuk menjadi bersemangat di jalan ini?
Allah berfirman dalam Quran:
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu
hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At
Taghabun [64]: 15)
Ingat cerita tentang perempuan yang tidak
ada memiliki apa-apa untuk dikorbankan dalam jihad kecuali rambut dan putranya.
Ia memotong rambut dan menjalinnya menjadi sebuah cambuk bagi mujahidin, dan
mengirimkan putranya untuk berperang, dengan menitipkan pesan pada putranya itu
untuk memberikan hidupnya di jalan Allah! Dan betapa senangnya saat ia
mengetahui bahwa anaknya syahid di jalan Allah!
Ingat Asma, putri Abu Bakr, yang buta. Ia
memerintahkan putranya untuk melepaskan baju besi yang melindungi dirinya
dengan mengatakan: “Seseorang yang ingin surga tidak berpakaian seperti itu!”
Dan mendesaknya untuk berperang sampai ia syahid di jalan Allah!
Ingat ibu-ibu yang anak-anak mereka tewas
dalam pertempuran dengan orang-orang kafir, bersukacita dan berkata:
“Sesungguhnya kami semua milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali”!
Sayangnya, Ibu tidak bisa melampaui cinta
untuk anak Ibu ini, dan mengizinkan saya untuk itu. Ibu harus menempatkan cinta
Ibu bagi Allah dan Rasul-Nya di atas cinta untuk putra Ibu dan mendukung jihad
saya! Meskipun Ibu berdiri di hadapan Allah lima kali sehari, dan menangis
dalam doa kepada Yang Mahakuasa, mungkin Ibu tidak pernah sekalipun meminta
kepada Allah untuk membuat saya syahid!
Saya sangat sakit hati karena opini publik
lebih penting bagi Ibu. Ibu lebih mengutamakan pendapat orang-orang yang ada
dalam kebodohan dan sikap keras kepala mereka yang menjadikan mereka tetap
berpaling dari kebenaran. Manakah yang lebih penting bagi Ibu, mereka atau
Allah?
Sekarang kerabat kita menjauhi Ibu dan
saya tahu itu sangat sulit bagi Ibu, melihat sikap seperti itu dari orang-orang
yang telah Ibu bantu dan Ibu cintai. Tapi sekarang Ibu tidak memiliki apapun,
dan sepertinya mereka tidak lagi membutuhkan Ibu. Dalam masyarakat saat ini,
orang tua, yang tidak ada gunanya, ditolak oleh semua orang!
Semua upaya untuk mengumpulkan segala hal
bagi saya, untuk memperoleh pekerjaan bergengsi, untuk melihat bagaimana saya
mendapatkan rasa hormat dan kemuliaan di tengah-tengah masyarakat kotor ini,
semua mimpi ini melesat! Sadarlah, Ibu! Apakah orang-orang sebelumnya yang
kaya, membawa harta yang mereka kumpulkan setelah mereka mati? Apakah posisi
yang tinggi dalam masyarakat membantu mereka? Saya bersumpah demi Allah, tidak!
Untuk berusaha untuk hidup menurut hukum
Allah, untuk melakukan salat, membayar zakat, memberi sedekah, untuk melakukan
perbuatan baik dan tindakan yang akan diletakkan di dalam timbangan kita di
hari kiamat, melakukan tugas-tugas Ibu terhadap sesama mu’min, dan menghargai
jihad di jalan Allah, inilah yang harus kita lakukan.
Apakah kita tidak memiliki contoh jelas
kesalahpahaman palsu ini dipaksakan pada kita oleh kebijakan kafir? Ingat Vasya
Temrokov, pengusaha, dan keluarganya, dengan istana dan kekayaan. Apakah dia
membawa segalanya kecuali amal perbuatannya, dan apa yang tersisa dari kekayaan
yang melimpah, dan mungkin hanya keluarganya memperoleh keuntungan dari
kekayaannya! Ingat Valeriy Kokov (tentang berapa banyak kerusakan yang telah ia
lakukan bagi umat Islam di republik dan bagaimana ia bersemangat dalam perang
dengan agama Allah tidak akan saya bicarakan, dia sudah mendapatkan apa yang
pantas ia dapatkan!)
Apakah posisinya menolongnya? Atau apakah
seorang presiden tidak mati? Dan di mana seluruh kekayaan yang dikumpulkan
dengan penipuan dan pencurian? Mungkinkah itu akan membantu keluarganya? Tapi
tidak! Di hadapan Allah semua manusia akan berkumpul hanya dengan perbuatan
mereka! Semua orang akan mati, dan setelah kematian semua akan menerima balasan
untuk perbuatan dan tindakan mereka, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Sang
Pencipta!
Allah berfirman dalam Quran:
“Dan mereka melarang (orang lain)
mendengarkan Al-Quran dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan
mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak
menyadari. Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka,
lalu mereka berkata: “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak
mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman”,
(tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan). Tetapi (sebenarnya)
telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya.
Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang
mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah
pendusta belaka.Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): “Hidup hanyalah
kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan
dibangkitkan” (QS Al An’am [6]: 26-29)
Insya Allah, menanggapi Allah Yang
Berkuasa atas semesta alam, Presiden saat ini, Arsen Kanokov, dengan kekayaan
yang tak terhitung tidak akan membantunya, begitupun dengan kursi
kepresidenannya, maupun keluarga atau teman-temannya, baik Putin maupun
Medvedev! Tidak ada satupun! Dan pada hisabnya hanya akan semua uang kotor yang
diperoleh dari riba, semua kebohongan dan penipuan terhadap orang-orang yang
bodoh, dengan dalih bahwa ia tidak melakukan apapun kecuali untuk membantu
negara, dan menginvestasikan uangnya dalam perekonomian republik.
Semua tindakannya bertentangan dengan
Islam dan kaum muslim. Dan pembangunan masjid pusat dari uang haram dan
membangun sebuah gereja Kristen dengan kubah emas. Bisakah seorang Muslim
membangun sebuah kuil kafir dan dekat dengan masjid? Dan tentu saja, salib,
yang diserahkan oleh orang-orang kafir dalam upacara pembukaan Rusia FSB di
Nalchik, akan diletakkan pada timbangannya di hari kiamat.
Kenyataan yang tersembunyi dari
orang-orang sebagai kebenaran lainnya, dan hanya sedikit orang yang
mengetahuinya: Ia dianugerahi dengan St. Sergius dari gelar Radonezh II, oleh
Alexy II yang sangat patriarkal, untuk menghormati ulang tahun ke-450 masuknya
Kabardino-Balkaria ke Rusia. Sebuah kombinasi mengerikan dari semua yang
dibenci Allah!
Allah berfirman tentang mereka:
“Janganlah kamu disedihkan oleh
orang-orang yang segera menjadi kafir; sesungguhnya mereka tidak sekali-kali
dapat memberi mudharat kepada Allah sedikitpun. Allah berkehendak tidak akan
memberi sesuatu bahagian (dari pahala) kepada mereka di hari akhirat, dan bagi
mereka azab yang besar.” (QS Ali Imran [3]: 176)
Saya ingin benar-benar tinggal bersama
Ibu, terus menjagamu, bertani, mendidik anak-anak dalam Islam, beribadah kepada
Allah dan menjalani kehidupan yang penuh dengan damai, tapi sekarang semua itu
tidak mungkin terjadi selama Muslim masih ada dalam situasi semacam ini, dan
sementara di negeri kita yanga ada hanya hukum kufur bukannya hukum Allah!
Allah berfirman dalam Quran:
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada
fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari
kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS
Al Anfal [8]: 39)
Aku mohon Ibu, Ibu yang sangat saya
sayangi, pertimbangkanlah kembali posisimu. Berhentilah menyalahkan orang lain
karena saya pergi berjihad. Mulailah menerima dan berterima kasih pada mereka
saudara-saudara saya yang oleh karunia Allah mereka berjihad sebelum saya,
hingga istri saya yang tak pernah berhenti memberikan dukungan dan
pengertiannya.
Jangan mendengarkan segala macam perkataan
orang-orang bijak yang mengklaim diri mereka penasihat spiritual, yang
menggunakan fakta bahwa orang-orang lainpun mendengarkan mereka. Mereka, yang
dipimpin oleh para antek kafir ini (maksud saya adalah Pshihachev), tidak akan
pernah berbicara tentang kebenaran. Semoga Allah memberi mereka balasan penuh
untuk semua perbuatan mereka dan semua kata-kata yang mereka tujukan terhadap
umat Islam.
Ibu tersayang, saya minta maaf untuk
semuanya! Kita semua hanya bagian dari manusia yang tidak pernah luput dari
kesalahan, tetapi bagi saya sangat penting bahwa Ibu memaafkan saya untuk
segalanya dan ridha dengan saya. Saya ingin kembali di hadapan Allah dengan
hati yang tenang, karena keridhaan Allah ada dalam keridhaan orangtua. Saya
tahu apa yang Ibu alami setiap kali mereka menyerang saudara-saudara saya,
dimana orang-orang kafir melakukan operasi khusus terhadap mujahidin. Setiap
kali Ibu mungkin berpikir bahwa saya bisa berada di sana, dan mengharapkan
bahwa mereka akan memberitahu anda tentang hal itu. Dan dari pikiran-pikiran
dan pengalaman, itulah, hati ibu pun mulai menyusut akibat rasa sakit dan rasa
takut Ibu terhadap hidup saya.
Tapi saya mohon pada Ibu, khawatirlah pada
Akhirat kita, karena, ketika kita berdiri di hadapan Allah, kita takut hanya
kepada Allah. Bagaimanapun, Allah Penguasa semesta alam berjanji bahwa jika Ibu
tidak merasa takut kehilangan anak, harta, hidup dan semua hal-hal duniawi, dan
menghabiskan rasa takut Ibu hanya kepada Allah, Ibu tidak akan tahu rasa takut
pada hari penhisaban, dan Ibu tidak akan perlu bersedih! Kita harus mencari
keridhaan Allah, dan harus memimpin jihad di jalan-Nya, meninggikan kalimat
Allah di bumi.
Allah berfirman:
“Diwajibkan atas kamu berperang,
padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (QS Al Baqarah [2]: 216)
“Hai orang-orang yang beriman, apakah
sebabnya bila dikatakan kepadamu: “Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan
Allah” kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup
di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.” (QS
At Tawbah [9]: 38-39)
“Karena itu hendaklah orang-orang yang
menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah.
Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh
kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar. Mengapa
kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah
baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan
kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan
berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi
Engkau!.” (QS An Nisaa [4]: 74-75)
Saya tidak mampu mendengar langsung dari
Ibu bahwa Ibu sudah ridha terhadap saya sebagai anak, dan maafkan saya atas
segalanya, tapi jika Ibu mengatakan hal ini kepada Allah, maka ini sangat cukup
bagi saya!
Saya mohon maaf untuk segala sesuatu, tapi
saya tidak menyesal karena saya telah memilih jalan ini dan tidak merasa
bersalah untuk itu. Sebaliknya, saya berharap untuk menerima penghargaan Allah,
bahwa Dia akan memperkenankan saya masuk ke surga Firdaus dalam rahmat-Nya, dan
saya bersyukur kepada Allah karena telah membawa saya untuk berjihad di
jalan-Nya! Allah memilih orang-orang terbaik dan membuat mereka muslim! Lalu Ia
memilih yang terbaik dari kaum muslimin dan membuat mereka Mujahidin! Dan
kemudian yang terbaik dari Mujahidin Allah adalah membuatnya syahid di
jalan-Nya!
Saya harap Ibu mau bergabung dalam
berperang di jalan Allah dan mengikuti satu-satunya jalan yang benar sekarang!
Untuk melakukan ini, Ibu hanya perlu memahami bahwa semua orang yang pernah
menentang Islam dan kaum muslim, dan melawan kita, adalah musuh-musuh Allah.
Ibu tersayang, jangan pernah membiarkan
ketika seseorang menyinggung atau merendahkan kaum muslimin, bantulah
saudara-saudara kita yang sepenuhnya berjuang di jalan Allah dengan apapun yang
Ibu mampu, bantulah Mujahedin, dan jika perlu, lindungi mujahedin dari incaran
kaum kafir, dan kemudian Allah akan membuat Ibu sebagai salah satu yang
memperoleh keberhasilan di dunia ini dan di dunia yang Kekal nanti.
Ibu, mintalah pada Allah, Yang Maha
Pemurah, bahwa anak Ibu mati syahid, dan bahwa Allah membawa saya ke dalam
surga Firdaus, di mana mengalir sungai-sungai selamanya! Berdoalah bahwa Allah
membuat kita dan keturunan kami shalih, bahwa Dia menguatkan kita di jalan-Nya
dan melimpahi kita dengan kesyahidan! Dan kemudian Ibu bisa bersukacita bahwa
pada hari kiamat, Ibu dengan izin Allah akan mendapat syafaat!
Ibu, saya tahu betapa sulit ini semua bagi
Ibu, tetapi balasan Allah untuk semua itu sangat besar, dan ketika Ibu
mendengar, insya Allah Ta’ala, bahwa Allah telah memberikan kepada anak Ibu
kesyahidan di jalan Allah, jangan lupa ayat Quran:
“SESUNGGUHNYA KITA MILIK ALLAH DAN
KEPADA-NYA KITA KEMBALI!”"
Kedamaian dan berkah Allah menyertaimu,
Ibu terkasih! Saya sedang terburu-buru untuk pergi ke Surga, dan saya berharap
untuk bertemu dengan Ibu di sana!
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
No comments:
Post a Comment